Kekuatan Media Sangat Dibutuhkan dalam Proses Integrasi Komunitas ASEAN 2015

Maret 19, 2013, oleh: Admin HI

Nilai-nilai yang terdapat dalam pola interaksi masyarakat ASEAN pada halaman Facebook ASEAN Community seperti keinginan untuk berbagi, dan respon positif terhadap konten yang dibagikan menunjukkan bahwa media sosial mempunyai potensi untuk meningkatkan kepekaan dan kepedulian dari masyarakat ASEAN untuk berpartisipasi dalam merespon isu-isu terkini di kawasan Asia Tenggara. Potensi ini menunjukkan kekuatan media tersebut dapat mendorong proses integrasi Komunitas ASEAN 2015.
Demikian pernyataan Mahasiswa Hubungan Internasional UMY Angkatan 2010 Achmad Zulfikar dalam kesimpulan presentasi dengan judul makalah “The Role of Social Media as The Catalyst of  ASEAN Community 2015 Integration” yang dibawakan pada 4th Social, Development, and Environmental Studies International Conference 2013 di Universiti Kebangsaan Malaysia, Selasa (19/3/2013).
Zulfikar mengungkapkan bahwa media sosial juga memberikan dampak terhadap aspek sosial dan kultural dari negara anggota ASEAN. “Dalam hal ini, media sosial juga memberikan dampak terhadap aspek sosial dan kultural di antara negara anggota ASEAN dalam rangka menciptakan kesepahaman bersama, penghargaan terhadap satu negara dengan negara lainnya, dan mengakui persamaan-persamaan di antara negara anggota ASEAN,” ungkapnya.
Dengan dilandasi teori dan konsep terkait dengan media baru, masyarakat massa, dan teori media lainnya. Zulfikar menjelaskan bahwa pada dasarnya integrasi dengan dorongan dari media sosial sangat dimungkinkan. “Seperti yang kita ketahui bahwa media sosial atau biasa dikenal dengan istilah media baru ini memberikan peluang bagi masyarakatnya untuk berintegrasi sesuai dengan keinginannya, namun juga dalam hal ini diharapkan peranserta pemerintah dari negara-negara anggota ASEAN melalui jalur diplomasi publik,” jelasnya.
Zulfikar menambahkan bahwa pada dasarnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya pada saat pembentukan ASEAN Blogger Community di Nusa Dua Bali pada pertengahan Juli 2011 lalu pernah menyatakan bahwa ASEAN harus memaksimalkan penggunaan Twitter, Facebook, dan media sosial lainnya untuk mengajak warga masyarakat mengenal ASEAN.
“Bahkan Presiden kita sekalipun mengakui kekuatan media sosial dalam mempromosikan ASEAN, bahkan dalam sambungan pernyataannya Presiden menyampaikan bahwa ASEAN harus ikutserta (secara institusi), kreatif, dan juga terbuka dalam memanfaatkan kekuatan teknologi untuk mempromosikan kontak antar-masyarakat,” tambahnya.
Dalam perjalanannya, Zulfikar bersama rombongan juga mengunjungi dua negara lainnya, yakni Thailand dan Singapura. Walaupun ketiga negara dijumpainya hanya dalam satu minggu (18-24 Maret 2013), namun ia sangat berharap dapat menjelajahi negara lainnya selepas ia menamatkan kuliah S1-nya di HI UMY. “Saya menargetkan untuk menyelesaikan studi saya terlebih dahulu di S1 HI UMY baru merencanakan lagi perjalanan ke luar negeri. Setidaknya dari perjalanan ke tiga negara ini, saya sudah mendapatkan pengalaman sebagai mahasiswa HI yang melintasi batas negara,” ungkapnya. (red)
Tautan Unduhan:
Achmad Zulfikar Papers’ entitled “The Role of Social Media as The Catalyst of  ASEAN Community 2015 Integration” (166 KB)
Laporan Perjalanan Achmad Zulfikar Lawatan 3 Negara (147 KB)