Inspiring HI: 3 Hal yang Harus Diterapkan untuk Memulai Bisnis Ala Kak Adhie CEO Transletin.com

Februari 24, 2022, oleh: Admin HI

Saat ini banyak sekali entrepreneur muda yang sukses dalam berbisnis. Tidak hanya yang sudah lulus kuliah, bahkan yang masih menyandang gelar mahasiswa pun sudah banyak yang mulai terjun ke dunia bisnis. Hal ini pula yang dilakukan oleh Adhie Putra Perwira yang sudah memulai bisnisnya di tahun keempat Ia berkuliah, tepatnya pada tahun 2016. Adhie merupakan salah satu alumni Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang sukses menjadi entrepreneur muda dengan mendirikan Transletin.com.

Menurutnya untuk memulai bisnis, terutama saat masih menjadi mahasiswa terdapat tiga hal utama yang harus dilakukan, tiga hal tersebut yaitu:

1. Assessment

Assessment adalah penilaian terhadap apa saja yang kita miliki. Hal-hal tersebut bisa seperti sumber daya yang dimiliki, kesempatan yang ada, serta hal-hal yang sering menjadi isu di sekitar kita.

2. Arrangement

Arrangement yaitu penyusunan rencana. Setelah kita tahu apa saja kelebihan dan sumber daya yang dimiliki, kita bisa menyambungkannya dengan kesempatan yang ada. Dari sini bisa dimulai untuk merancang ide-ide bisnis sederhana untuk dikembangkan.

3. Action

Setelah dilakukan assessment dan arrangement, langkah terakhir dan yang paling penting yaitu memulai suatu action. Banyak orang yang tidak jadi memulai bisnis karena stuck di fase pencarian ide. Ide meurpakan hal penting, namun ide tanpa aksi akan berakhir menjadi angan-angan.

Dalam tiga proses mengembangkan bisnis di atas, tentunya ada titik dimana para pengusaha baru mengalami kegagalan yang membuat hilangnya motivasi untuk berbisnis. Dalam wawancara bersama Kak Adhie, Ia mengatakan hal ini sangat wajar terjadi, namun kita bisa mengantisipasinya dengan lingkungan yang mendukung. Menurutnya, jika motivasi dalam diri redup, dibutuhkan motivasi eksternal. Motivasi eksternal bisa datang dari lingkungan yang supportif. Lingkungan ini bisa berupa partner bisnis, teman, keluarga atau mentor.

“Bertemanlah dengan sesama pebisnis. Perluas network. Belajar dari para senior. Jika api kita redup, mendekatlah (kepada) orang-orang yang apinya berkobar. InsyaAllah apinya merambat,” tuturnya saat wawancara.

Selain 3 hal di atas, ketika memulai bisnis terdapat beberapa hal yang harus dihindari. Ini dia hal yang harus kamu hindari saat memulai bisnis versi Kak Adhie:

1. Partner yang salah

Banyak bisnis besar yang runtuh gara-gara pertikaian internal. Co-founders harus klop dengan CEO dan memiliki sikap dewasa. Jangan sampai kita co-founding sebuah bisnis dengan partner yang salah.

2. Merintis bisnis dengan Keluarga

Bisnis memerlukan profesionalisme yang tinggi, dalam hal apapun. Terkadang profesionalisme diabaikan karena rasa “gak enak” karena partner kita adalah keluarga.

3. Memulai bisnis dengan modal yang langsung besar di awal

Mindset saat memulai bisnis pertama kali adalah harus siap gagal. Berbisnis harus pelan-pelan tapi pasti. Jangan langsung mengeluarkan modal yang besar di awal. Karena kalau gagal, selesai semua. Mulai dari modal kecil, lalu tingkatkan investasi perlahan seiring waktu berjalan.

Itu dia saran-saran dari Kak Adhie untuk kamu-kamu yang ingin memulai bisnis di usia muda. Jangan takut akan kegagalan dan kuatkan tekad untuk berani mengambil action dalam berbisnis.

 

 

Penulis: Fitri Lestari