Prodi HI UMY Fasilitasi Ruang Diskusi Publik Terkait Isu Perang Rusia-Ukraina

Maret 4, 2022, oleh: Admin HI

(2/3) Semenjak awal tahun 2022 lalu, isu invasi Rusia terhadap Ukraina mendapatkan sorotan tajam dari masyarakat global serta mengundang analisis serta diskusi dari berbagai macam perspektif, tidak terkecuali dari lingkup geopolitik serta R2P (Responsibility to Protect). Prodi HI UMY dalam hal ini ikut memfasilitasi ruang diskusi guna menanggapi isu tersebut melalui webinar “Diskusi Publik: Perang Rusia-Ukraina dalam Perspektif Geopolitik dan Norma Internasional (R2P)”. Webinar dilaksanakan pada hari Rabu, 2 Maret 2022 dengan menghadirkan dua narasumber yaitu Dr. Christophe Dorigne-Thomson, Alumni Universitas Indonesia yang juga merupakan Pakar Geopolitik serta Zain Maulana, Ph.D., Dosen UMY dengan bidang expertise norma internasional.

Sesi diskusi dibuka oleh Zain Maulana dengan pembahasan mengenai isu invasi Rusia ditinjau dari perspektif norma internasional. Beliau menjelaskan bahwa Rusia seringkali menggunakan narasi R2P, terutama untuk melindungi warga Negaranya yang berada di luar Rusia seperti contoh dalam kasus invasi Rusia ke Georgia (2008) dan aneksasi Krimea (2014). Namun, berbeda dengan kasus-kasus sebelumnya, R2P tidak terlalu digunakan sebagai pretext untuk menginvasi Ukraina dalam kasus kali ini. Selain itu, Zain juga berpendapat bahwa aktor yang memicu perang ini tidak bisa hanya dilihat dari sisi Rusia saja, namun juga adanya peran NATO dalam memicu Rusia untuk menginvasi Ukraina. Tindakan Rusia tersebut merupakan tanggapan atas ekspansi NATO untuk merekrut Negara-negara Eropa Timur sebagai Negara anggota nya.

Pemaparan selanjutnya diberikan oleh Christophe dengan analisis isu invasi Rusia dilihat dari perspektif geopolitik, ekonomi politik dan self-determination Ukraina. Salah satunya, beliau menyatakan bahwa faktor ekonomi menjadi peran penting dalam mendefinisikan hubungan antara Rusia-Ukraina dimana pembangunan di Ukraina sangat terintegrasi dengan Rusia namun pengaruh tersebut perlahan mulai terlepas, diikuti dengan kontrol akan gas dan impor Rusia terhadap Ukraina yang juga semakin menurun. Hal ini didorong oleh masuknya foreign power diluar Rusia ke Ukraina dengan prospek yang lebih atraktif. Seperti contoh, Ukraina mulai melakukan diversifikasi gas dan beberapa komoditi lainnya untuk diekspor ke Cina dan wilayah Eropa. Pemaparan kedua narasumber pun dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan para peserta webinar yang sekaligus menjadi penutup acara diskusi publik pada hari tersebut.

 

Penulis: Syarifah Rizki