Menghadapi Tantangan Global melalui Identitas Muhammadiyah

Juli 2, 2012, oleh: Admin HI

Dalam menghadapi tantangan global yang sedang terjadi saat ini, Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia memainkan peranannya pada aspek ideologi organisasi. Identitas Muhammadiyah tersebut dipaparkan Dosen Prodi Hubungan Interanasional UMY, Bambang Wahyu Nugroho melalui forum diskusi program “Future Faith Leaders”, Senin (2/7) di Ruang Simulasi Sidang HI, Kampus UMY.
Diskusi tersebut dihadiri pemuda-pemudi dari sejumlah negara Asia Pasifik seperti Thailand, Malaysia, Vietnam, Piliphina, Laos, Selandia Baru, India, dan juga Indonesia yang merupakan penerima Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) yang diadakan Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI).
Dalam kesempatan tersebut, Bapak Bambang menjelaskan bahwa Muhammadiyah menitikberatkan pada kesucian dan kedinamisan di lingkungan sosial. Menurutnya, Muhammadiyah sendiri memang bertujuan menciptakan masyarakat Islam yang sesungguhnya. “Berdasarkan identitas Muhammadiyah yang mempertahankan kesucian dan juga islam yang dinamis ini, Muhammadiyah berada di antara Islamic World dan non-Islamic World yang menandakan kedinamisan Muhammadiyah dalam era globalisasi saat ini” terangnya.
Kedinamisan ini menurut Bapak Bambang, membuat walaupun Muhammadiyah merupakan organisasi Islam yang menjunjung tinggi nilai-nilai muslim, tantangan global menjadi suatu proses yang tetap akan berjalan dan berkelanjutan. Pada akhirnya, Muhammadiyah tetap bergerak dinamis dalam kehidupan sosial dengan tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip Islam.
Diskusi ini sebenarnya bertujuan untuk mengenalkan bahwa Islam di Indonesia berbeda dengan Islam di negara-negara lain. UMY menjadi salah satu tujuan dari sejumlah rangkaian kegiatan pada program Future Faith Leaders. Menurut Ibu Subhani Kusuma Dewi yang merupakan panitia dari Regional Yogyakarta ini menyatakan bahwa Kemenlu RI memang secara berkelanjutan mengadakan program ini bagi seluruh pemuda-pemudi yang berada di kawasan Asia Pasifik untuk lebih mengenal Indonesia dari berbagai sisi.
Selama mengikuti program, 15 peserta yang berasal dari latar belakang yang berbeda seperti negara, agama dan kebudayaan ini dalam sejumlah kesempatan juga akan mengenalkan budaya masing-masing yang dibawanya. (Ibda Fikrina Abda)
sumber:

http://komahi.umy.ac.id/2012/07/menghadapi-tantangan-global-melalui.html