Kemlu RI: Tingkatkan Diplomasi Indonesia untuk Kepentingan Bangsa

Desember 1, 2012, oleh: Admin HI

Dengan adanya revolusi informasi, meningkatnya aktor non-state yakni Multi National Corporation (MNC) dan faktor- faktor domestik serta internasional yang terus berlanjut. Maka sistem dan cara diplomasi Indonesia harus ditingkatkan dan tetap mengutamakan kepentingan nasional bangsa Indonesia.
Begitulah yang disampaikan oleh Deputi Direktur Diplomasi Publik Kementrian Luar Negeri Indonesia (KEMLU RI) Aziz Nurwahyudi, M.M., M.A. dalam acara bridging course dan kuliah umum International Program of International Relations (IPIRELs) di Ruang Simulasi Sidang ASEAN Jurusan Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (HI UMY), Sabtu (01/12).
Aziz menerangkan bahwa diplomasi dibagi menjadi dua bentuk yaitu bentuk konvensional dan publik.
“Diplomasi konvensional adalah interaksi diantara pemerintah, tidak menyentuh ranah lain. Sedangkan diplomasi bentuk public adalah cara bagaimana mendapatkan hati dan mengntrol pemikiran masyarakat dan pemerintah yang cakupannya lebih dalam,” terangnya.
Aziz juga menerangkan bahwa prinsip diplomasi Indonesia adalah Independen dan Aktif. Independen maksudnya bebas dari segala domiansi pihak manapun akan tetapi tidak berarti netral, sedangkan Aktif yaitu melibatkan masyrakat internasional dan bekerjasama untuk mempromosikan dunia yang damai.
“Dengan dua prinsip inilah Indonesia berusaha menjaga ketahanan dan kepentingan nasional serta menjaga perdamaian dunia, sesuai dengan Undang Undang Dasar Republik Indonesia 1945,” terangnya.
Aziz juga menambahkan bahwa Indonesia telah menjalankan berbagai diplomasi dengan berbagai negara dengan tujuan menjaga perdamaian dunia dan kesejahteraan masyarakat dunia.
“Indonesia telah menjalankan berbagai diplomasi atau dialog dengan berbagai negara dunia. Seperti dialog antara Indonesia dan Vatikan, Libanon, Canada, Amerika Serikat, Rusia, Prancis , Spanyol dan lainnya,” tambah Aziz. (syah)