[Mahasiswa] Wakili Indonesia, Mahasiswa HI UMY Presentasi Paper Pada ASEAN Studies Conference Di Thailand

Oktober 29, 2015, oleh: Admin HI

 12079157_1155421237806263_2339786003834659038_n

Mahasiswa jurusan Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (HI UMY) kembali unjuk gigi pada The 1st International Conference on ASEAN Studies, di Thammasat University, Thailand, 3-4 Oktober lalu. Konferensi internasional bertema “Emerging ASEAN Community 2015” ini terdiri dari sesi workshop dan sesi presentasi paper. Delegasi HI UMY yang terdiri dari Ichtiar Melia Cahyanti (HI 2012) dan Anggita Setyowati (HI 2012) maju sebagai presenter pada konferensi yang dihadiri peserta dari seluruh dunia ini.

“Paper yang kami susun, The Challenge of Enforcing Human Right for Migrant Workers in The ASEAN Economic Community; A Case Study of Indonesia Migrant Workers, berhasil tembus seleksi internasional untuk bisa dipresentasikan di forum tersebut.”, tukas Melia, salah satu delegasi HI UMY, ketika ditemui di ruang Laboratorium HI UMY, kemarin.

Diakuinya, sedari awal konferensi ini memang sudah menarik minatnya karena tema besar yang diusung sangat relevan dengan isu regional saat ini. Gaung ASEAN Community 2015 harus diimbangi pula dengan partisipasi civitas akademika melalui forum-forum penelitian seperti ini. Tujuannya selain membantu pemerintah dalam membumikan ASEAN Community 2015 di ranah masyarakat, keterlibatan mahasiswa tersebut juga menjadi salah satu bentuk ikhtiar untuk berkontribusi aktif memperkaya literatur penelitian tentang kajian ASEAN.

“Apalagi dasar pemikiran dari judul paper kami menitikberatkan pada masalah migran, dimana isu tersebut memang ramai diperbincangkan menjelang ASEAN Community 2015.”, tambah Gita, delegasi HI UMY lainnya.

Menjadi presenter termuda tidak melunturkan semangat kedua delegasi HI UMY ini untuk tetap mempresentasikan paper dihadapan presenter lain yang sebagian besar berstatus dosen. Kepercayaan diri tersebut bersumber dari persiapan yang matang serta materi-materi yang selama ini diperoleh di kelas.

“Kami banyak terbantu dengan catatan-catatan kuliah, ditambah dengan tela’ah kepustakaan yang diarahkan dosen pembimbing. Pengalaman sebagai presenter termuda di konferensi tersebut semakin melecut nyali kami untuk bisa presentasi paper di forum-forum internasional lainnya.”, tutup Melia. (diah)