[Berita] Kegiatan “Explore IR” Beri Gambaran Real Tiga Konsentrasi Di HI UMY

April 10, 2015, oleh: Admin HI

1427526770273

Mahasiswa HI UMY pada Explore IR 2015

Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (HI UMY) bekerjasama dengan Korps Mahasiswa Hubungan Internasional (KOMAHI) menyelenggarakan kegiatan “Explore IR” dengan tujuan memberi gambaran secara nyata kepada mahasiswa tentang tiga konsentrasi yang ada di HI UMY, yakni Diplomasi, MNC (Bisnis Internasional), serta LSM. Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 24-27 Maret 2015 ini menyasar tempat-tempat di Jakarta yang merepresentasikan ketiga konsentrasi tersebut. Diantaranya adalah Kementrian Luar Negeri Indonesia (KEMENLU), ASEAN Sekretariat, Global Peace Foundation (GPF) Indonesia, serta Kementrian Perdagangan (Kemendag).

“Begitu pentingnya kegiatan ini bagi mahasiswa, saya menghimbau bagi yang belum ikut tahun ini, sebaiknya mendaftar untuk tahun depan. Dengan adanya kegiatan ini, maka mahasiswa akan semakin bisa memetakan masa depannya, setidaknya dalam jangka pendek berupa pemilihan konsentrasi jurusan.”, tutur Takdir Ali Mukti, S.Sos, M.Si, selaku dosen pembimbing kegiatan ini.

Sejak tahun 2012, HI UMY memang memberlakukan 3 konsentrasi jurusan baru menggantikan 3 konsentrasi jurusan sebelumnya. Ketiga konsentrasi jurusan baru ini dirancang untuk memenuhi kapasitas mahasiswa dalam menghadapi persaingan global. Sehingga, output yang didapat nantinya adalah lulusan HI yang siap memasuki dunia kerja.

Kegiatan “Explore IR” ini nyatanya juga meninggalkan kesan tersendiri bagi masing-masing instansi yang dikunjungi. Bahkan, meneruskan pernyataan Dirjen Advokasi KEMENLU yang merupakan alumni HI UMY, Lalu M. Iqbal, lulusan HI UMY memiliki kesempatan yang besar jika berkeinginan melamar kerja di KEMENLU. Hal senada juga disampaikan oleh perwakilan GPF Indonesia, melihat antusiasme mahasiswa HI UMY yang begitu besar terhadap platform lembaga mereka.

“Susah mau bertemu dengan mahasiswa. Tetapi mahasiswa HI UMY malah yang mendatangi kami.”, ucap pak Takdir, menirukan pernyataan perwakilan GPF Indonesia. (chusnul, diah)