Bambang Cipto: Kerjasama Swiss dan Asia dalam Kerangka ASEM Sangat Dimungkinkan

Desember 29, 2012, oleh: Admin HI

Kemungkinan kerjasama Swiss dengan negara-negara Asia dalam kerangka The Asia-Europe Meeting (ASEM) sangat terbuka apabila digali lebih lanjut. Potensi kerjasama ini bisa ditinjau dari berbagai sudut pandang politik, ekonomi, maupun pendidikan.
Hal ini diungkapkan oleh Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (HI UMY) Prof. Dr. Bambang Cipto, M.A. dalam rilis yang diterima dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bern saat beliau menjadi pembicara pada Seminar bertajuk “Asia–Europe Relations after the 9th ASEM Summit: Indonesian & Swiss Perspectives” di Ruang Seminar Kampus World Trade Institute (WTI) Bern, Swiss, Jumat (7/12) lalu.
Turut menjadi pembicara dalam seminar ini Asisten Sekretaris Negara Swiss untuk Asia Pasifik Dr. Beat Nobs, Duta Besar Indonesia untuk Belgia, Luksemburg, dan Uni Eropa, Arif Havas Oegroseno, dan Asisten Direktur Geneva Centre for the Democratic Control of Armed Forces (DCAF) Prof. Dr. Heiner Hänggi.
Senada dengan Bambang, Dr. Beat Nobs memaparkan dengan bergabungnya Swiss ke dalam ASEM merupakan momen penting yang menandai kerjasama yang lebih komprehensif antara Swiss dan negara-negara di kawasan Asia.
“Dengan bergabungnya Swiss ke dalam The Asia-Europe Meeting (ASEM) pada November 2012 lalu menandakan pentingnya forum kerjasama antar wilayah ini dari perspektif Swiss. Keanggotaan Swiss di ASEM juga menunjukkan ketertarikan Swiss untuk bekerjasama lebih erat lagi, terutama dengan negara-negara di kawasan Asia,” paparnya.
Koordinator Seminar yang juga Staf Fungsi Politik KBRI Bern Renata Siagian menambahkan tujuan diadakannya acara ini untuk menyebarkan informasi mengenai pentingnya kawasan Asia bagi Swiss.
“Seminar ini ditujukan untuk memasyarakatkan informasi mengenai pentingnya kawasan Asia dalam politik luar negeri Swiss, termasuk berbagai kerangka kerjasama regional di kawasan Asia yang selama ini kurang mendapatkan perhatian publik Swiss. Peningkatan kesadaran masyarakat Swiss terhadap potensi Asia akan meningkatkan peluang kerjasama antara Swiss dan negara-negara Asia dalam kerangka ASEM, termasuk Indonesia,” tambahnya. (Fikar)