Berita

(26/2) Melalui webinar “A Day With Diplomat”, FPCI Chapter UMY mengundang 12 perwakilan Diplomat RI, tiga diantaranya yaitu Sade Bimantara selaku Wakil Kepala Misi KBRI Amerika Serikat, M. Amhar Azeth–Duta Besar KBRI di Rumania dan Silvany Austin Pasaribu, seorang Diplomat RI. Acara dihadiri oleh kurang lebih 120 peserta dimana selain dapat mengikuti sesi utama dari “A Day With Diplomat”, beberapa peserta terpilih juga diundang untuk masuk kedalam “101 Session” melalui break out room untuk dapat berdiskusi secara lebih mendalam dengan para Diplomat RI.

Selama acara berlangsung, ketiga keynote speakers yang sudah disebutkan namanya diatas ikut membagikan perspektif dan pengalaman nya terkait tugas-tugas dan fungsi utama dari seorang diplomat, terutama mengingat peran dari seorang diplomat dalam masa pandemi saat ini. Tugas utama dari seorang diplomat sendiri mencakup 6 hal yaitu Representing, Protecting, Negotiating, Promoting, Reporting dan Managing.

Amhar Azeth selaku Duta Besar KBRI di Rumania saat itu memberikan informasi aktual dan contoh nyata dari salah satu tugas seorang Duta Besar dalam aspek Protecting, yaitu memberikan perlindungan bagi WNI yang berada di luar Negeri terutama di Negara-negara berkonflik. Seperti contoh, beliau saat ini sedang berusaha untuk mengevakuasi WNI yang terjebak di Ukraina, dimana hal ini dilakukan mengingat adanya potensi memuncaknya krisis antara Ukraina dengan Rusia.

Pemaparan selanjutnya disampaikan oleh Sade Bimantara, Wakil Kepala Misi KBRI di Amerika Serikat. Beliau menjelaskan terkait usaha, investasi dan pencapaian dari Kemlu RI dalam hal vaksinasi COVID-19 melalui decisive leadership dan sinergi yang baik antara Kemlu dengan BUMN. Ia juga berpesan bahwa mahasiswa perlu menemukan faktor “why” dan tujuan dari segala hal yang dikerjakan, seperti alasan yang kuat mengapa kita ingin bekerja sebagai seorang diplomat, dsb.

Kemudian, Silvany Austin Pasaribu, Diplomat RI juga secara komprehensif membagikan informasi terkait jenjang dan pola karir dari seorang diplomat serta dampak dari pandemi terhadap shifting bentuk diplomasi, terutama di PBB yang Ia kaitkan dengan pengalaman beliau selama bertugas di Kantor Perwakilan Tetap RI untuk PBB di New York pada tahun 2020 lalu.

Diakhir acara, baik Silvany dan Sade menjelaskan bahwa layaknya pekerjaan pada umumnya, seorang diplomat pun memiliki beberapa tantangan yang dihadapi dalam pekerjaannya. Namun, hal yang patut ditekankan disini adalah pentingnya attitude kita dalam menanggapi permasalahan tersebut. Fokus untuk menemukan solusi dan kembali ingatkan diri kita terkait alasan dan tujuan awal ketika memilih berkarir sebagai seorang diplomat.

Penulis: Syarifah Rizki