Desakan Internal Amerika Serikat Sebabkan Militer Ditarik dari Afganistan

Februari 27, 2013, oleh: Admin HI

Presiden Amerika Serikat (AS) Barrack Obama, pada awal bulan Februari 2013 lalu mengumumkan mundurnya militer AS dari Afghanistan. Hal tersebut bagaikan angin segar bagi Afghanistan, yangmana tentara Amerika telah menduduki Afghanistan sejak tahun 2001 dan telah menimbulkan rasa tidak nyaman bagi Afghanistan sendiri. Obama yang menjanjikan militer Amerika yang berjumlah 64.000 lebih itu akan ditarik dulu sebanyak 34.000, sehingga pada tahun 2014 Afghanistan akan kosong dari militer Amerika. Sebagaimana dilansir oleh beberapa media nasional maupun internasional tentang penarikan militer Amerika tersebut dari Afghanistan, tahun 2014 merupakan tahun terakhir AS mengintervensi Afghanistan.
Mungkinkah AS akan menarik militernya dari Afghanistan? Kenapa AS harus menarik militernya dari Afghanistan? Pertanyaan ini sangat menarik untuk dijawab. Pakar kajian Strategi Militer dan Keamanan Hubungan Internasional UMY, Sugeng Riyanto, S.IP, M.Si berpendapat bahwa wacana ditariknya militer AS dari Afghanistan belum pasti sepenuhnya. Mengingat wacana penarikan militer AS dari Afghanistan ini sudah lama di gemborkan oleh Amerika, mulai dari pemerintahan Bush Junior hingga Barack Obama pada periode kedua jabatannya.
Sedangkan alasan kenapa AS mengeluarkan pernyataan untuk menarik militer dari Afghanistan, meliputi dua faktor penting yaitu internal dan eksternal. Sugeng Riyanto menyatakan bahwa faktor internal adalah faktor utama bagi AS untuk menarik militernya dari Afghanistan.
Faktor Internal
Desakan publik. Hal ini merupakan faktor yang jelas di Amerika sendiri, yangmana masyarakat AS sudah jenuh dengan kebijakan politik luar negeri AS tentang militer. Amerika yang telah menyatakan diri sebagai negara peduli terhadap perdamaian, seakan bertolakbelakang dengan aksi militer yang dilakukannya disertai berbagai intervensi ke negara lain. Berbagai aksi protes dari masyarakat AS dilakukan diberbagai negara bagian. Selain itu banyaknya isu kemanusiaan yang beredar diberbagai negara dunia, termasuk di Amerika juga dilakukan kampanye peduli akan kemanusiaan.
Aksi militer Amerika di berbagai negara di Asia, membuat masyarakat Amerika sendiri muak dan melakukan aksi protes pada pemerintah. Dengan kesadaran rasa kemanusiaan yang tinggi pula masyarakat Amerika tidak menyetujui intervensi miiter Amerika di negara lain. Selain itu banyaknya tentara Amerika yang mati di medan pertempuran, sudah jelas membuat banyak keluarga tentara tersebut kecewa kehilangan keluarganya.
Pemborosan dana yang tinggi dalam membiayai militer. Selama Amerika melakukan intervensi militer ke negara lain, seperti Afghanistan, Irak  atau negara di Timur Tengah lainnya, sangat banyak dana yang dikucurkan oleh pemerintah Amerika dalam membiayai operasi militer tersebut. Sebagaimana dikutip dari Suara Pembaruan, belanja militer Amerika sebesar US$ 711 miliar. Tentu saja angka tersebut hanya hitungan jelas belanja militer Amerika, sedangkan keperluan yang tidak terhitung tentu ada. yang perlu menjadi catatan adalah belanja militer terbesar di dunia hingga saat ini tetaplah Amerika.
Pemenuhan Janji kampanye dari Barack Obama. Sebagaimana janji yang digemborkan oleh presiden Barack Obama, jika dia terpilih menjadi presiden Amerika, maka arah politik luar negeri akan lebih baik dan mengarah pada perdamian dunia. Janji untuk mewujudkan perdamian dunia tersebut bukan hanya diumbarkan oleh Obama pada periode kedua pemerintahanya sebagai presiden Amerika Serikat. Namun, pada periode pertama Obama sudah menjanjikan akan membantu perdamian dunia, menarik militer Amerika dari Afghanistan, membantu kemerdekaan Palestina dan lainya.
Maka untuk memenuhi janji- janji yang diumbarkan oleh presiden Amerika tersebut, dilakukanlah penarikan militer AS dari Afghanistan. Obama yang mengumumkan menarik seluruh militer AS dari Afghanistan pada tahun 2014 belumlah tentu ditarik keseluruhan. Mengingat ada kepentingan lain Amerika terhadap Afghanistan, sangat jelas pula penarikan militer itu tidak akan keseluruhan tapi hanya sedikit dari seluruh jumlah militer Amerika di Afghanistan. Pada intinya penarikan sedikit itu sebagai pemenuhan janji- janji kampanye yang diumbarkan oleh Obama.
Memberikan kesan baik di dunia internasional. Sebagaimana Amerika yang dikenal oleh dunia internasional selalu intervensi ke negara lain, terutama negara Islam dengan alasan demokratisasi. Maka untuk itulah Amerika menciptakan suatu anggapan baru, sehingga wajah Amerika tetap menjadi negara yang dapat menjadi teladan oleh negara lain. Sebagai negara yang mengusungkan demokrasi dan perdamaian dunia.
Pada saat pemerintahan Bush Junior dulu, Amerika dikenal dengan negara yang haus kekusaan dan negara yang suka penindasan yaitu invasi ke negara berkembang di Timur Tengah. Hal tersebut dilakukan atas alasan demokrasi, akan tetapi pada faktanya bukanlah demikian. Suatu alasan utama Amerika menginvasi Irak karena minyak yang dimiliki Irak, atau ke negara lain juga disebabkan oleh faktor lain seperti penjajahan ideologi, penjagaan kepentingan sekutu dan lainnya.
Faktor Eksternal
Penumpasan teroris sudah banyak dilakukan dan Osama Bin Laden telah tertangkap. Sebagaimana isu yang dipakai oleh Amerika dalam menjalankan invasi ke negara Islam, alasan terorisme jaringan Al-Qaeda dan Taliban. Seakan dengan adanya jaringan teroris ini memperbolehkan Amerika untuk melakukan penjajahan atas negara Islam. Dengan alasan penumpasan teroris itu jugalah negara lain diikutkan dalam kepentingan Amerika tersebut, sehingga tidak ada negara yang protes pada saat itu. Namun, semakin banyaknya analisa yang dikemukakan oleh para ilmuwan, terbuktilah alasan penumpasan teroris hanya kedok belaka. Itulah yang membuat negara lain tidak terlalu peduli lagi akan seruan anti-teroris yang di dengungkan oleh Amerika saat ini.
Ditangkapnya Osama Bin Laden yang diduga teroris kelas kakap oleh Amerika, menandakan juga selesainya perang melawan teroris, walaupun jaringan Al-Qaeda masih ada, akan tetapi induk dari jaringan tersebut sudah hilang. Maka isu yang diumbarkan oleh Amerika tidak lagi mendapatkan perhatian dari negara lain. Sebagaimana yang di ungkapkan oleh presiden Afghanistan Hamid Karzai pada awal tahun 2013 lalu, bahwa ancaman bagi negara Afghanistan bukan lagi jaringan yang dianggap teroris oleh Amerika seperti Taliban dan Al-Qaeda, akan tetapi Amerika lah yang menjadi bencana bagi Afghanistan.
Protes dari negara Afghanistan dan sekitarnya. Aksi protes dari negara lain disebabkan oleh selesainya penumpasan teroris yang digemborkan Amerika. Protes yang kuat disampaikan lansung oleh presiden Afghanistan Hamid Karzai, serta beberapa negara yang tidak setuju atas dominasi militer Amerika di Afghanistan maupun Irak.
Dilihat dari beberapa alasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penarikan militer Amerika dari Afghanistan tidak sepenuhnya. Penarikan yang diumumkan oleh Obama tersebut hanyalah sebagian kecil dari jumlah militer Amerika yang berada di Afghanistan. (syah)