Pengetahuan (Evolusi Diplomasi di Masa Lampau)

Januari 31, 2019, oleh: Admin HI


Mungkin bagi sebagian mahasiswa Hubungan Internasional belum mengetahui tentang kapan diplomasi pertama kali digunakan. Akan tetapi, mungkin kita akan sedikit setuju dengan pendapat Nicholson yang menyatakan bahwa “Asal mula diplomasi ikut terkubur di kegelapan zaman yang mendahului fajar sejarah”. Selain itu, masuk akal bila perkembangan diplomasi dimulai sejak terbentuknya sekelompok manusia dan terciptalah hubungan antar kelompok yang lain. Hubungan ini bisa berupa penghentian permusuhan, pembicaraan mengenai padang rumput, dan lain sebagainya.
Selain itu literatur-literatur kuno yang masih ada menggambarkan malaikat dengan pembawa wahyu antara surga dan bumi. Mereka digambarkan sebagai diplomat pertama. Kitab regweda sering melukiskan Agni sebagai pesuruh dewa. Ia merupakan mediator antara dewa dan manusia. Selain itu, ia ditunjuk sebagai pembawa dan penyebar berita. Perkembangan diplomasi juga dikaitkan dengan zaman India Kuno, Yunani, Romawi Kuno, dan Byzantium.
Perkembangan di India Kuno
Kita telah memiliki bukti tertulis untuk menunjukkan bawha kegiatan diplomatik telah berlangsung sejak lama di India. Bahkan pada periode Vedic India Kuno mempunyai referensi berbagai tipe utusan duta, prahita, palgala, sua dan sebagainya.
Perkembangan di Yunani
Menurut Mitologi Yunani, Dewa Bangsa Olypia, Hermes, terlibat kegiatan-kegiatan diplomatik. Zeus, raja para dewa, menugaskan Hermes untuk Misi-misi diplomatic yang sulit termasuk membunuh Argos. Hermes melambangkan sifat-sifat mempesona,penuh tipu daya dan cerdik. Oleh karena itu, Nicholson menyatakan “pilihan kedewaan ini memiliki akibat yang tidak menguntungkan pada reputasi lembaga diplomatik sesudahnya. Bahkan di zaman modern sering diasumsikan bahwa diplomasi yang berhasil mempunyai erat dengan sifat-sifat keahlian seperti kebohongan dan kelicikan.
Perkembangan di Romawi Kuno
Tradisi diplomasi, metode, dan prakteknya ini disebarkan dari bangsa Yunani kepada bangsa Romawi. Bangsa Romawi diberi Tuhan “Practical Sense” yang baik dan mereka mempunyai kapasitas administrasi yang mengagumkan. Tetapi mereka tidak membuat kontribusi yang penting pada perkembangan seni Negosiasi. Mereka lebih suka memaksakan kehendaknya daripada melakukan perundingan atas dasar timbal-balik.
Perkembangan di Zaman Byzantium
Romawi Timur atau Byzanitum menunjukkan keahliannya dalam seni diplomasi. Menurut Nicholson, Byzantium adalah yang pertama mengorganisasikan departemen luar negeri yang bertugas dalam urusan-urusan luar negeri. Mereka juga melatih para duta besar untuk dikirim ke negara lain.
Referensi: Roy, S.L. (1991). Diplomasi, Rajawali Pers