Persiapkan Keterampilan Berdiplomasi Mahasiswa melalui Diplomatic Course HI UMY 2021
Yogyakarta (25/11) – Sebagai upaya mempersiapkan mahasiswa sebagai calon diplomat maupun representasi Indonesia diluar negeri, Program Studi Hubungan Internasional UMY mengadakan Diplomatic Course yang merupakan rangkaian kegiatan soft skill Prodi HI UMY tiap tahunnya. Kegiatan berlangsung pada tanggal 23-25 November 2021 dimana selama tiga hari mahasiswa diberikan ilmu tentang hal-hal yang menjadi kebutuhan dasar seorang diplomat serta ditutup dengan praktik table manner yang bertempat di Hotel Tentrem Yogyakarta pada hari terakhir kegiatan. Dalam kegiatan ini, Bapak Dr. Sugito selaku Kepala Prodi HI UMY memberikan sambutan kepada mahasiswa dengan menyampaikan tujuan yang ingin diraih yakni bagaimana mahasiswa mampu membawa diri dengan bernegosiasi dan melakukan pertemuan dengan aktor lainnya, sehingga sangat penting bagi mahasiswa HI untuk memiliki sikap dan etika yang baik ketika bercita-cita menjadi seorang diplomat.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama yaitu Ibu Rahmawati Husein, MCP, Ph.D sebagai Wakil Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan Bapak Eko Hartono yang merupakan Konsul Jenderal RI di Jeddah. Sesi pertama diisi oleh pemaparan dari Ibu Rahmawati terkait diplomasi Civil Society Organization (CSO dalam forum internasional. Beberapa poin penting yang disampaikan yaitu mengenai bagaimana kontribusi CSO sebagai aktor non-pemerintah mampu aktif berperan dalam penanganan berbagai permasalahan seperti yang dicontohkan yaitu masalah kemanusiaan sebagaimana yang dipahami sebagai track II pada konsep Multitrack Diplomacy. Selama menjalani peran sebagai bagian dari CSO, Ibu Rahmawati menceritakan tentang aktivitas terkait diplomasi CSO seperti mengirimkan bantuan kemanusiaan, melakukan advokasi pada forum kebijakan regional dan global, serta memperkuat kapasitas misi kemanusiaan. Selain itu, Ibu Rahmawati berpesan kepada mahasiswa untuk meningkatkan skill curiosity dalam mencari informasi, memiliki cita-cita yang kuat, serta memanfaatkan waktu untuk mengikuti berbagai aktivitas selama menjadi mahasiswa.
Pada sesi kedua, Bapak Eko Hartono menyampaikan materi tentang politik kuliner dan diplomasi di meja makan. Konsep diplomasi kuliner saat ini dipandang cukup efektif mengingat makanan merupakan kebutuhan utama manusia dan acara perjamuan makanan merupakan saat yang cukup efektif untuk merekatkan hubungan dan aktivitas diplomasi lainnya yang bertujuan pada perdamaian. Selain tujuan diplomasinya yang cukup efektif, Bapak Eko juga menjelaskan bahwa diplomasi kuliner sangat tepat sasaran mengingat kegiatan ini dapat dilakukan dengan melibatkan berbagai aktor, mulai dari pemerintah hingga lapisan masyarakat. (amf)
Penulis: Ahmad Mujaddid Fachrurreza