Sering kali kita temukan perbedaan yang cukup besar antara teori dengan kenyataan. Antara berada dalam kelas dan di lapangan. Landasan bagi setiap akademisi yang ingin belajar selalu dimulai dengan norma. Sedangkan praktisi tidak mempersoalkan norma atau tidak, yang penting bertindak cepat dan tepat. Demikian yang juga terjadi antara prodi Hubungan Internasional dengan user nya yaitu
Setelah melalui berbagai tahapan seleksi, akhirnya Idham Badruzaman, mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (HI UMY) terpilih untuk mewakili Indonesia sebagai group leader (pendamping) pada acara Orientasi Kepulangan siswa pertukaran pelajar American Field Service-Youth Exchange and Study (AFS-YES) di Washington DC, Amerika Serikat. Selain sebagai pendamping, pada acara yang akan diselenggarakan pada tanggal 28
Program Studi Ilmu Hubungan Internasional (Prodi IHI) FISIPOL UMY telah menunjukkan kinerja institusi yang baik dan diakui secara nasional. Hal ini ditunjukkan dengan diberikannya predikat akreditasi A oleh Badan Akreditasi Negara (BAN) Dikti Diknas RI selama dua periode berturut-turut yaitu 1999-2004 dan 2004-2009. Pada tahun 2009 ini, Prodi IHI kembali mengajukan diri untuk mendapatkan akreditasi
Tahun 2009, sepertinya menjadi musim panen Hibah bagi Prodi HI UMY. Tercatat ada 13 hibah yang diterima oleh dosen-dosen HI UMY yang bersumber dari Direktoral Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Departemen Pendidikan Nasional RI dan 8 diantaranya melalui mekanime Program Hibah Kompetisi A-3. Pada bulan Juni ini, Ali Muhammad, M.A. mendapatkan Hibah Kompetitif Penelitian Sesuai Prioritas
Diplomatic Course merupakan agenda tahunan yang deselenggarakan oleh Divisi Pengembangan Wacana KOMAHI UMY. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan kepada peserta tentang bagaimana proses Hubungan Internasional berjalan, terutama dalam hal pembuatan kebijakan dalam sidang dan mengenai aturan normatif dalam Hubungan Internasional. Selain itu pula diharapkan peserta tidak hanya mendapatkan pemahaman mengenai Hubungan Internasional melalui bangku akademik
Selama ini banyak orang beranggapan bahwa untuk menjadikan Diplomat sebagai sebuah profesi merupakan suatu hal yang mustahil, terlebih jika dilihat dari puluhan ribu peminat yang mendaftar di Departemen Luar Negeri (Deplu) pada tiap tahunnya ternyata tidak sebanding dengan kuota yang dibutuhkan oleh Deplu itu sendiri. Anggapan tersebut rupanya menarik perhatian Hangga Fathana, Mahasiswa Hubungan Internasional
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta kembali mengadakan kuliah umum bagi mahasiswa HI UMY mengenai isu hangat seputar organisasi internasional yaitu ASEAN. Seminar yang diadakan pada tanggal 9 Desember 2008, pukul 09.00 WIB di Gedung A.R. Fachruddin A mengambil tema “Walking a Tightrope; Democracy versus Sovereignty in ASEAN’s Liberal Peace”, dimana bahasa Inggris digunakan sebagai bahasa pengantar. Kuliah
Korps Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mengadakan Internasional Relations Super Days 2008 (IRSD 2008). Kegiatan ini diselenggarakan selama sebelas hari, dimulai tanggal 5 sampai 15 Mei 2008, bertempat di kampus Terpadu UMY. Adapun tema utama dari kegiatan ini adalah “Human Security in Global Environment Change”. Dalam agenda ini terdapat delapan jenis kegiatan utama yaitu
Muhammadiyah University of Yogyakarta (UMY) International Class Double Degree Student, Hangga Fathana starts his Double Degree Program in Flinders University Adelaide Australia in this July 2008. After finishing 3 semesters in Flinders, Hangga will possess Bachelor of International Studies (BIS) from Flinders University as well as Sarjana Ilmu Politik (S.IP.) from UMY. During his semester
“Lulusan Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (HI UMY) adalah lulusan yang dipersiapkan untuk menjadi pribadi yang terlatih sehingga mampu menjadi apa saja sesuai dengan kondisi dunia yang semakin berkembang. Untuk itu, melalui forum silahturahmi ini, mahasiswa HI diharapkan dapat menimba ilmu dan pengalaman dari para alumni yang terlebih dahulu telah memasuki dan memahami situasi di
Indonesian 
English