Berita

Yogyakarta (10/9) – Semester baru sebentar lagi akan dimulai, sebanyak  386 mahasiswa baru Program Studi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (Prodi HI UMY) tengah mempersiapkan diri sebelum menjalankan studi nantinya. Demi terwujudnya koordinasi yang baik antara Prodi HI dengan mahasiswa dan orang tua/wali, Prodi HI UMY melaksanakan kegiatan Silaturahmi Orang Tua Mahasiswa Prodi HI UMY Tahun 2022. Kegiatan ini dilaksanakan secara luring di Ruang Simulasi Sidang E4 dan secara daring melalui zoom.

Dr. Takdir Ali Mukti, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kesediaan orang tua/wali mahasiswa baru yang telah hadir pada acara penyambutan. Dr. Takdir memberikan pesan kepada orang tua agar dapat memberikan perhatian lebih pada anak-anaknya terkhusus di semester awal perkuliahan. Harapannya semoga dengan pertemuan ini dapat menjadi awal yang baik bagi komunikasi pihak kampus dengan mahasiswa. 

Faris Al-Fadhat, Ph.D, selaku Wakil Rektor IV UMY, menyampaikan selamat kepada mahasiswa yang berhasil melanjutkan studi di Prodi HI UMY. Beliau berharap orang tua dapat memberikan semangat, doa, dan kepercayaan kepada putra putrinya agar dapat menjalankan studi dengan maksimal di HI UMY.

Pada sesi diskusi yang dipimpin oleh Dr. Sugito sebagai Kepala Prodi HI UMY, kegiatan dimulai dengan paparan terkait ilmu hubungan internasional yang menjadi fokus utama pembelajaran mahasiswa kepada orang tua/wali mahasiswa baru. Dr. Sugito menegaskan bahwa harapan terbesar Prodi HI adalah untuk melahirkan mahasiswa yang unggul dan berakhlak mulia. Sebagai pembeda dengan Prodi HI lainnya, Dr. Sugito menjelaskan bahwa Prodi HI UMY memiliki berbagai mata kuliah HI yang berkaitan dengan Dunia Islam guna mewujudkan harapan tadi, seperti mata kuliah Ekonomi Politik Islam, Resolusi Konflik di Dunia Islam, Al-Islam, dan masih banyak lagi.

Beberapa kebijakan akademik yang dimiliki oleh Prodi HI UMY adalah kurikulum yang berbasis outcome dimana mahasiswa diharapkan mampu memiliki pengetahuan dengan indikator yang terukur dari kelas, mahasiswa dapat lulus selama 3,5 tahun, memiliki tugas akhir yang tidak hanya bertumpu pada skripsi namun juga dapat memilih alternatif lain seperti laporan magang ataupun jurnal ilmiah, serta turut serta dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

Pada kesempatan tanya jawab, salah satu wali mahasiswa bertanya terkait sistematika pelaksanaan student mobility dan perpindahan reguler ke IPIREL. Dr. Sugito menjawab untuk student mobility atau program internasionalisasi terbagi atas pertukaran mahasiswa, magang, dan KKN di luar negeri. Untuk mengikuti kegiatan tersebut dapat menggunakan tabungan internasionalisasi yang akan dialokasikan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.

Rekaman kegiatan tersebut dapat diakses melalui kanal youtube Prodi HI UMY disini.

Penulis: Ahmad Mujaddid Fachrurreza