Pentingnya Studi Uni Eropa di Perguruan Tinggi
Studi Uni Eropa di perguruan tinggi merupakan sebuah inovasi yang luar biasa, adapun kehadirannya di Indonesia merupakan salah satu investasi Uni Eropa di bidang pendidikan. Usaha ini didukung penuh oleh Uni Eropa untuk membangun pemahaman bersama dengan Indonesia. Hal ini juga didukung dengan jaringan di 19 Universitas se-Indonesia semakin menunjukkan betapa pentingnya studi Uni Eropa dewasa ini.
Demikian disampaikan oleh Kepala Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, Brunei Darussalam, dan ASEAN H.E. Julian Wilson usai menghadiri Forum Group Discussion “Partnership and Cooperation Agreement (PCA): Opportunities and Challenges” di Ruang Sidang Timur FISIPOL UGM, Rabu (23/01).
Turut menghadiri kegiatan ini Perwakilan Direktorat Hubungan Amerika dan Eropa Kementrian Luar Negeri RI Dian Triansyah Jani, serta perwakilan dari akademisi, pengamat, dan mahasiswa dari berbagai Universitas se-Indonesia termasuk Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Jurusan Hubungan Internasional (HI) UMY merupakan 1 dari 19 jaringan Universitas se-Indonesia yang menjalankan studi Uni Eropa dalam aktivitas kurikulernya. Di jurusan HI UMY mahasiswa semester 3 diwajibkan untuk mengambil mata kuliah Politik dan Pemerintahan Uni Eropa (Polpem UE) yang diampu oleh Ali Muhammad, M.A., Ph.D., dan Sugito, S.IP., M.Si.
Amandha Novitasari salah satu mahasiswa HI UMY yang mengikuti kegiatan ini menuturkan bahwa pelaksanaan kegiatan ini memberikan pengetahuan baru terkait dengan pola interaksi serta tantangan yang dihadapi oleh UE maupun Indonesia.
“Dari kegiatan ini saya dapat mengetahui kerjasama yang telah dilakukan oleh UE dan Indonesia selama ini. Tidak hanya itu, tantangan kerjasama di antara kedua negara dari berbagai aspek juga dapat dipahami secara menyeluruh,” tuturnya.
Mahasiswa semester 3 ini juga memaparkan urgensi mempelajari Polpem UE, serta harapannya terkait dengan hubungan UE-Indonesia di masa mendatang.
“Sangat penting bagi kita (mahasiswa) untuk mempelajarai tentang Uni Eropa. Kehadiran UE di perguruan tinggi (universitas) sebenarnya mengajarkan mahasiswa untuk memahami UE. Bahkan, kedepannya diharapkan UE-Indonesia semakin intensif dalam melakukan kerjasama, serta meningkatkan hal-hal yang telah dikerjasamakan,” tambahnya.
Ketua Panitia Pelaksana European Union Days (EU-D) yang merupakan rangkaian acara Peringatan 25 Tahun Korps Mahasiswa Hubungan Internasional (KOMAHI) UMY (P25K) ini juga menjelaskan agendanya yang berkaitan dengan Uni Eropa dalam Bahasa dan Budaya.
“Salah satu kegiatan yang hendak dilaksanakan oleh KOMAHI UMY yakni EU-D, kegiatan ini bertujuan memfasilitas mahasiswa HI untuk mempelajari Bahasa dan Budaya yang berasal dari daratan Eropa. Capaian dari kegiatan ini untuk mengeksplorasi lebih jauh pemahaman antar budaya Indonesia maupun Uni Eropa itu sendiri,” jelasnya. (Fikar)