Student Exchange Kesempatan Emas Mengenalkan Budaya Indonesia

Februari 19, 2013, oleh: Admin HI

Student exchange (pertukaran pelajar) biasanya identik dengan unsur akademik saja, namun jarang disorot unsur non-akademiknya. Sehingga orang-orang yang mengikuti kegiatan ini kebanyakan hanya berorientasi untuk merasakan atmosfer belajar di luar negeri. Padahal kegiatan ini merupakan kesempatan emas untuk mengenalkan budaya Indonesia kepada pelajar lainnya dari seluruh dunia.
Hal ini diutarakan Sekretaris International Program of International Relations (IPIREL’s) Ratih Herningtyas, S.IP., M.A. di ruang kerjanya, Selasa (19/02). Beberapa waktu lalu, Ratih mengantar dan mendampingi 7 mahasiswa HI UMY yang mengikuti student exchange di Universiti Utara Malaysia (UUM).
Selama empat hari (12-15/02), 7 mahasiswa HI UMY ini mengikuti kegiatan orientasi bagi mahasiswa baru di UUM. Kegiatan ini terdiri dari penjelasan program, alur administrasi akademik, serta pengenalan ruang kelas dan kampus secara keseluruhan. Peserta juga mengikuti kegiatan seminar dan kuliah umum. Kegiatan orientasi bagi mahasiswa baru ini dinamai Minggu Suai Kenal. Di hari terakhir, seluruh peserta dilibatkan dalam malam pertunjukan yang diisi berbagai kebudayaan dari berbagai penjuru dunia.
Ratih mengungkapkan bahwa pada hari terakhir seluruh mahasiswa HI UMY juga turut berpartisipasi untuk menunjukkan kesenian dari Indonesia. Pertunjukan ini berlaku untuk seluruh mahasiswa, tidak terkecuali mahasiswa yang berasal  dari Afrika, Timur Tengah, dan China.
“Dikarenakan seluruh mahasiswa diwajibkan menampilkan kesenian dari negara asalnya, akhirnya kami memutuskan untuk membuat kelompok kecil, dan satu orang tampil solo dengan tari Merak, penarinya adalah mahasiswa kita juga Novita Radian,” ungkapnya.
Ratih melanjutkan, tampilnya UMY dengan tari Merak, dan menyanyikan lagu ampar-ampar pisang, tentunya merupakan salah satu upaya untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada mahasiswa asing lainnya. Tidak hanya itu, penampilan mereka juga rupanya menghibur hadirin yang mengikuti kegiatan ini, terbukti dengan animo mahasiswa asing lainnya untuk berfoto dengan Novita.
“Saya sangat bersyukur bahwa pertunjukan yang kami tampilkan menghibur para hadirin. Karena saya yakin budaya Indonesia merupakan budaya yang indah dan disukai oleh seluruh kalangan, baik domestik maupun mancanegara,” lanjutnya.
Pelaksanaan Minggu Suai Kenal ini bagi mahasiswa yang berasal dari beragam latar belakang menurut Ratih merupakan cara yang efektif untuk mempercepat proses transisi dan adaptasi, serta berkontribusi dalam kesepahaman p-to-p yakni dari satu individu dengan individu lainnya.
“Kegiatan ini sangat positif karena kedepannya seluruh mahasiswa ini diharuskan terlibat dalam sebuah lingkungan baru, sehingga proses adaptasi antar individu harus segera dilakukan secepat mungkin. Adapun minggu suai kenal atau yang biasa kita kenal dengan Masa Taaruf di UMY hanya memfasilitasi mahasiswa, sedangkan durasi adaptasinya akan kembali lagi ke masing-masing individu,” paparnya. (fikar)