Sarjana Hubungan Internasional Dituntut untuk Multitalenta

Juni 15, 2013, oleh: Admin HI

Bidang profesi apapun memerlukan kolaborasi berbagai expertise dari berbagai disiplin ilmu dan disinilah pengembangan profesional pasca-kampus kampus akan terjadi. Sarjana teknik bisa ke perbankan, begitu juga sarjana ekonomi bisa menjadi diplomat, bukan hanya hubungan internasional dan sebagainya. Namun demikian karir internasional juga terbuka luas bagi alumni HI, dimanapun asalkan mau menekuninya.
Demikian disampaikan Riefqi Muna, Ph.D alumni Hubungan Internasional UMY angkatan 1982 yang kini bertugas di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jakarta dalam pidatonya mewakili alumni UMY yang berjudul “Pengembangan Profesi Pasca-Kampus” pada Upacara Wisuda Vokasi, Sarjana dan Pascasarjana UMY Periode III tahun 2012/2013 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), bertempat di Sportorium Kampus Terpadu UMY, Sabtu (15/6/2013).
Riefqi menjelaskan kemampuan untuk menguasai berbagai pengetahuan lain di luar bidang ilmu yang ditekuni (multitalenta) sangat diperlukan bagi para sarjana yang berorientasi ke depan.
“Karena itu, sarjana selalu dituntut untuk menambah wawasan dan pengetahuan, you must be equipped with an additional knowledge, selain memahami bidang yang ditekuninya sesuai dengan gelar kesarjanaannya. Selain terus berorientasi ke depan, mempersiapkan diri untuk tumbuh sehingga bisa memerankan diri sebesar-besar peran bagi keluarga, masyarakat, dan dunia,” jelasnya.
Sebagai alumni UMY yang masuk dalam kelompok wisuda kloter pertama di UMY, Riefqi menceritakan pengalamannya dan berpesan bahwa modal utama dalam mengembangkan diri adalah percaya diri dan manner (sikap-red).
“Sebagai mahasiswa angkatan tahun ke dua UMY yang pada saat itu UMY belum punya gedung dan fasilitas modern serta akreditasi, logikanya  apa yang bisa saya banggakan untuk mengarungi kerasnya dunia pasca-kampus. Modal yang paling utama yang saya bawa untuk berkompetisi yakni percaya diri dan manner, dan tetap bersandar pada perlindungan Allah SWT serta doa kedua orang tua,” tuturnya.
Di akhir pidatonya, Riefqi berpesan agar mahasiswa dan alumni memanfaatkan teknologi informasi, serta mengingatkan bahwa saat ini media sosial digunakan oleh perusahaan untuk profiling dan studi kelayakan karyawan yang akan diterimanya.
“Manfaatkanlah teknologi informasi sebagai pusat informasi untuk menaklukkan dunia. Karir anda terbuka di tanah air atau di benua lain sampai ke Amerika Latin atau Afrika sekalipun. Di sinilah diperlukan fighting spirit yang ekstra. Saya juga mengingatkan untuk menggunakan media sosial anda secara bijak, sebab institusi modern manapun akan menggunakan jaringan sosial untuk melakukan profiling, melihat anda dan teman-teman anda, apakah pantas untuk bergabung dalam dunia profesinya atau tidak. Jangan pernah lagi menggunakan media sosial sebagai tempat sampah anda,” tutupnya. 
Kepala Laboratorium HI UMY Ade Marup Wirasenjaya, S.IP., M.A. melalui akun jejaring sosial Facebook mengucapkan, selamat wisuda kepada mahasiswa HI. Tumbuhlah dimanapun engkau berada. Kita bertumbuh, kita berpengaruh. Pada wisuda periode ini, sebanyak 79 mahasiswa HI UMY di wisuda sebagai Sarjana Ilmu Politik. (Fikar)