HI UMY Jajaki Kerjasama dengan Universitas di Taiwan

Juni 9, 2013, oleh: Admin HI

Program IPIRELs Goes to Taipei ini dilaksanakan dengan tujuan menggali peluang kerjasama seperti student exchange, summer school, visiting lecturers, dan collaborative research antar universitas, khususnya dengan program studi yang memiliki keterkaitan dengan studi Hubungan Internasional serta memberikan pengalaman kepada mahasiswa tentang cross culture understanding.
Demikian disampaikan Ratih Herningtyas, S.IP., M.A. di Kantor IPIRELs sepulang mendampingi 8 orang mahasiswa bersama Wakil Dekan FISIPOL UMY Bambang Wahyu Nugroho, S.IP., M.A. melakukan  kunjungan resmi ke dua Universitas di Taiwan yaitu National Cheng Chi University (NCCU) dan National Taiwan Normal University (NTNU) serta Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) untuk Taipei, Ahad-Sabtu (2-8/6/2013).
Kunjungan pertama dilakukan di NCCU, Ratih menjelaskan bahwa NCCU menerima baik kunjungan HI UMY ke Universitas tersebut, namun demikian diskusi lebih lanjut akan dilakukan pasca pergantian pejabat dekan di NCCU.
“Di NCCU, delegasi diterima secara terpisah oleh Dekan College of Foreign Language and Literature, Dekan College of International Affair serta Direktur International Program in Asia Pasific Studies College of Social Sciences. Dalam diskusi yang berlangsung, dihasilkan kesepahaman antara dua pihak tentang potensi kerjasama seperti student exchange, summer school dan visiting lecturers yang dapat dibicarakan lebih lanjut pasca pergantian pejabat dekan di NCCU,” jelasnya.
Selain mengunjungi pejabat kampus NCCU, delegasi juga berdiskusi dengan alumni IPIRELs yang kini melanjutkan S2 di NCCU, serta beberapa mahasiswa Indonesia.
“Di NCCU, delegasi juga melakukan diskusi dengan alumni IPIREL yang sedang menempuh studi S2 di International Program in Asia Pasific Studies College of Social Sciences, serta beberapa mahasiswa Indonesia. Dari diskusi ini diperoleh gambaran peluang untuk studi lanjut di Taiwan dengan menggunakan berbagai skema beasiswa yang ditawarkan baik oleh pemerintah, Universitas dan pihak swasta di Taiwan serta dari skema beasiswa pemerintah Indonesia,” papar Ratih.
Kunjungan kedua dilanjutkan ke KDEI di Taipei, delegasi mendiskusikan berbagai hal terkait peran KDEI di Taipei dalam melindungi hak WNI di Taiwan. Mengingat Taiwan merupakan salah satu negara tujuan bagi TKI.
“Pada kunjungan di KDEI di Taipei, delegasi diterima oleh Kepala bidang Industri, Bapak Janu Suryanto. Dalam diskusi tersebut dijelaskan tentang posisi KDEI yang berperan sebagai perwakilan resmi pemerintah Indonesia, termasuk mengeluarkan visa dan memberikan perlindungan bagai warga Negara Indonesia yang ada di Taiwan. Didirikannya KDEI ini, dikarenakan Indonesia tidak memiliki kedutaan besar atau embassy di Taiwan, sebab pemerintah Indonesia masih memegang teguh komitmen One China Policy,” jelas Ratih.
Kunjungan ketiga diakhiri di NTNU, pada kunjungan ini delegasi kembali disambut hangat dengan pihak Universitas. Di Universitas ini, delegasi mendapatkan berbagai informasi terkait peluang kerjasama bagi mahasiswa, maupun dosen. Walaupun kerjasama yang ditujukan kepada dosen lebih banyak daripada mahasiswa.
“Di NTNU, delegasi disambut oleh Wakil Rektor, Dekan College of Social Science dan Direktur Graduate Institute of Political Science. Dalam pertemuan dengan jajaran NTNU terbuka beberapa peluang kerjasama seperti annual summer school, research collaboration dan visiting lecturers. Mahasiswa juga sempat berinteraksi dengan NTNU Student Association yang sekaligus mengajak mahasiswa menikmati campus tour,” jelas Ratih.
Setelah melakukan kunjungan ke Universitas, maupun KDEI, delegasi juga menikmati berbagai tempat bersejarah di Taiwan untuk menyegarkan pikiran yang penat dengan rutinitas dan aktivitas di kampus.
“Setelah melaksanakan kunjungan resmi ke universitas, mahasiswa sempat menikmati beberapa tempat bersejarah di Taipei seperti Chiang Kaisek Memorial Hall, Istana Presiden dan lainnya serta mengunjungi pasar malam seperti Ximending dan Shillin yang merupakan tempat tujuan pariwisata terkenal di Taiwan,” tutup Ratih. (fikar)Program IPIRELs Goes to Taipei ini dilaksanakan dengan tujuan menggali peluang kerjasama seperti student exchange, summer school, visiting lecturers, dan collaborative research antar universitas, khususnya dengan program studi yang memiliki keterkaitan dengan studi Hubungan Internasional serta memberikan pengalaman kepada mahasiswa tentang cross culture understanding.
Demikian disampaikan Ratih Herningtyas, S.IP., M.A. di Kantor IPIRELs sepulang mendampingi 8 orang mahasiswa bersama Wakil Dekan FISIPOL UMY Bambang Wahyu Nugroho, S.IP., M.A. melakukan  kunjungan resmi ke dua Universitas di Taiwan yaitu National Cheng Chi University (NCCU) dan National Taiwan Normal University (NTNU) serta Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) untuk Taipei, Ahad-Sabtu (2-8/6/2013).
Kunjungan pertama dilakukan di NCCU, Ratih menjelaskan bahwa NCCU menerima baik kunjungan HI UMY ke Universitas tersebut, namun demikian diskusi lebih lanjut akan dilakukan pasca pergantian pejabat dekan di NCCU.
“Di NCCU, delegasi diterima secara terpisah oleh Dekan College of Foreign Language and Literature, Dekan College of International Affair serta Direktur International Program in Asia Pasific Studies College of Social Sciences. Dalam diskusi yang berlangsung, dihasilkan kesepahaman antara dua pihak tentang potensi kerjasama seperti student exchange, summer school dan visiting lecturers yang dapat dibicarakan lebih lanjut pasca pergantian pejabat dekan di NCCU,” jelasnya.
Selain mengunjungi pejabat kampus NCCU, delegasi juga berdiskusi dengan alumni IPIRELs yang kini melanjutkan S2 di NCCU, serta beberapa mahasiswa Indonesia.
“Di NCCU, delegasi juga melakukan diskusi dengan alumni IPIREL yang sedang menempuh studi S2 di International Program in Asia Pasific Studies College of Social Sciences, serta beberapa mahasiswa Indonesia. Dari diskusi ini diperoleh gambaran peluang untuk studi lanjut di Taiwan dengan menggunakan berbagai skema beasiswa yang ditawarkan baik oleh pemerintah, Universitas dan pihak swasta di Taiwan serta dari skema beasiswa pemerintah Indonesia,” papar Ratih.
Kunjungan kedua dilanjutkan ke KDEI di Taipei, delegasi mendiskusikan berbagai hal terkait peran KDEI di Taipei dalam melindungi hak WNI di Taiwan. Mengingat Taiwan merupakan salah satu negara tujuan bagi TKI.
“Pada kunjungan di KDEI di Taipei, delegasi diterima oleh Kepala bidang Industri, Bapak Janu Suryanto. Dalam diskusi tersebut dijelaskan tentang posisi KDEI yang berperan sebagai perwakilan resmi pemerintah Indonesia, termasuk mengeluarkan visa dan memberikan perlindungan bagai warga Negara Indonesia yang ada di Taiwan. Didirikannya KDEI ini, dikarenakan Indonesia tidak memiliki kedutaan besar atau embassy di Taiwan, sebab pemerintah Indonesia masih memegang teguh komitmen One China Policy,” jelas Ratih.
Kunjungan ketiga diakhiri di NTNU, pada kunjungan ini delegasi kembali disambut hangat dengan pihak Universitas. Di Universitas ini, delegasi mendapatkan berbagai informasi terkait peluang kerjasama bagi mahasiswa, maupun dosen. Walaupun kerjasama yang ditujukan kepada dosen lebih banyak daripada mahasiswa.
“Di NTNU, delegasi disambut oleh Wakil Rektor, Dekan College of Social Science dan Direktur Graduate Institute of Political Science. Dalam pertemuan dengan jajaran NTNU terbuka beberapa peluang kerjasama seperti annual summer school, research collaboration dan visiting lecturers. Mahasiswa juga sempat berinteraksi dengan NTNU Student Association yang sekaligus mengajak mahasiswa menikmati campus tour,” jelas Ratih.
Setelah melakukan kunjungan ke Universitas, maupun KDEI, delegasi juga menikmati berbagai tempat bersejarah di Taiwan untuk menyegarkan pikiran yang penat dengan rutinitas dan aktivitas di kampus.
“Setelah melaksanakan kunjungan resmi ke universitas, mahasiswa sempat menikmati beberapa tempat bersejarah di Taipei seperti Chiang Kaisek Memorial Hall, Istana Presiden dan lainnya serta mengunjungi pasar malam seperti Ximending dan Shillin yang merupakan tempat tujuan pariwisata terkenal di Taiwan,” tutup Ratih. (fikar)