Bagaimana Peran Indonesia di Dewan Keamanan PBB?

Maret 12, 2019, oleh: Admin HI


Prodi Hubungan Internasional UMY kembali mengadakan kuliah umum dengan tema peran Indonesia di dewan Kemanan PBB. Kuliah umum ini adalah kerjasama Prodi HI UMY dengan BPPK Kementrian Luar Negeri Indonesia pada tanggal 12 Maret 2019 bertempat di Gedung Ar. Fakhrudin B lantai 5. Adapun narasumber dari acara ini adalah Ben Perkasa selaku ketua BPPK. Selain itu, acara ini juga dimoderatori oleh Mutia Hariati Hussin, beliau adalah salah satu dosen tetap HI UMY.
Menurut Narasumber, ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh menjadi anggota DK PBB; pertama memagari kedaulatan dan integritas teritorial, kedua meningkatkan kapasitas Indonesia bersuara dalam pengambilan keputusan isu keamanan internasional, ketiga mendorong pembahasan non-care issues, keempat menabung modal politik dengan negara maju dan berkembang, dan kelima menyuarakan kepentingan negara diluar anggota DK PBB.
Selain itu, beliau juga menjelaskan prinsip dasar Indonesia untuk masuk ke Dewan Keamanan PBB sesuai dengan Landasan Filosofi yakni Pancasila dan UUD 1945 dan Prinsip Dasar yakni Dasa Sila Bandung. Kuliah umum ini juga sedikit menyinggung masalah yang ada di Palestina dan bagaimana peran penting perempuan untuk menciptakan perdamaian dunia. Tak hanya itu, kuliah umum ini juga dilengkapi dengan sharing session dengan diplomat muda dari Kemenlu sendiri.
Kuliah umum ini disambut baik oleh para peserta, hal ini terihat dari antusiasme mereka dalam memberikan respon dan pertanyaan kepada narasumber. Selain itu, peserta diharapakan bisa memperoleh pengetahuan lebih terkait peran Indonesia di Dewan keamanan PBB.